Finally, Suroboyo Bus, Here We Go!

(Foto idntimes.com/ Reza Iqbal)

Bisa dibilang kami ini telat banget tau soal info Suroboyo Bus. Padahal mah tiap hari juga hidupnya di Surabaya, tapi cuman seputaran kontrakan, sekolah, belanja sayur, beli lauk. Pokoknya Kebraon dan sekitarnya lah.

Sakno e rek rek 😂😂

Ndilalah, sore itu, kami lagi naik taksi online dari stasiun Wonokromo. Baru pulang mudik cyin. Eh kok liat ada bus tingkat warna kuning.

“Waaa ada bus tingkaaat!”

Duo boys excited banget.

“Besok kan ayah masih cuti. Mau ta naik bus tingkat?”

“Mauuuu”

Keesokan harinya, kami kembali naik taksi online. Menurut penuturan sopir taksi online itu, beli tiketnya pake botol plastik bekas lho. Dan eng ing eng, kami tak membawa botol plastik sama sekali 🙈🙈. Sebelumnya juga kami ngga googling dulu. Langsung main cuss aja wkwkwk.

Sesampainya di terminal Purabaya, kami menanyakan soal tiket naik Suroboyo Bus. Dan benar gaes! Harus setor botol plastik bekas dulu, baru bisa naik. Ya sudah kami pun kembali ke rencana semula. Berenaanggg!

Ada dua jenis Suroboyo Bus, yaitu bus tingkat warna kuning dan bus merah. Bus tingkat yang beroperasi sementara ini hanya 2. Dan untuk bus merah ada 4. Masyarakat lebih antusias untuk naik bus tingkat. Ya karena tingkat, kan beda aja gitu ama bus biasanya. Orang Surabaya menyebutnya bus tumpuk 😂😂. Pernah liat acara jtv? Kalo belum, coba deh, kamu bakalan kepingkel-pingkel dengan bahasa jawa timuran.

Kalo anak kecil biasanya menyebutnya Bus Tayo. Padahal warnanya kan kuning sama merah. Harusnya namanya Lani sama Gani. Bukan Tayo ya? Ah sudahlah. Kersane lare mawon lah.

Dengan bantuan salah seorang kawan, akhirnya botol plastik bekas pun terkumpul. Tiga puluh botol plastik ukuran sedang dan enam botol ukuran besar. Alhamdulillah. Terima kasih budhe Yun 😘

Sabtu, 23 Desember, lagi dan lagi memesan taksi online menuju terminal Purabaya. Si ayah pun ke loket penukaran botol plastik bekas. Untuk satu kartu hanya untuk satu KTP, maksimal tiket yang didapat 21 tiket. Dari hasil penukaran botol bekas, kami mendapat 8 tiket. Yeeaayy

Karena lagi musim libur sekolah, banyak yang berminat naik bus tingkat, maka diberlakukan pendaftaran. Menuliskan nama dan nomor antrian. Kemudian saat bus datang petugas akan memanggil nama pemilik KTP dan rombongannya. Dan tahukah kamu, kami dapat antrian nomor berapa?

360 😱

Hari semakin siang mendekati waktu dhuhur. Tapi antrian masih panjang dan berjubel. Kami berjalan ke arah dalam terminal, ternyata antrian bus merah pun sama panjangnya.

Kami pun menyerah.

Putar haluan, kembali pesan taksi online. Niat hati mau makan siang di all you can eat tapi tak jadi karena penuh. Makan di mall pun jadi pilihan selanjutnya. Waktu berjam-jam kami habiskan di perjalanan. Macet sodara-sodara!

Baca juga https://aizakamila.wordpress.com/2018/12/26/8-ide-bermain-ini-bisa-jadi-pilihan-mengisi-liburan-sekolah/

Sepekan kemudian

Jum’at sore, kami sudah mewacanakan ke anak-anak kalo besok akan naik bus tingkat.

“Masih mau naik bus tingkat?”

“Ya masih lah.” Seru mereka.

“Oke, besok bangun pagi. Shalat Subuh, mandi, makan trus naik bus tingkat. Mau?”

“Maauuu!”

Pagi-pagi sekali aku kedupyukan. Membangunkan anak-anak lanjut menyiapkan bekal buat sarapan. Jam 5.30 kami cuss ke terminal Purabaya. Kali ini kami memutuskan untuk naik motor aja. Lebih cepat daripada naik taksi online.

Mendot euy 🤭

Alhamdulillah. Bisa dapat tempat duduk paling depan. Dan kalo masih pagi masih sepi penumpang lho. Ga perlu uyel-uyelan kayak biasanya.

Rute Bus Tumpuk (Suroboyo Bus Kuning)

Terminal Purabaya – Dukuh Menanggal – Taman Pelangi – Polda Jatim – Ketintang Royal – Joyoboyo – Darmo – Basuki Rahmat – Kaliasin TP – Embong Malang – Blauran – Pringadi Bubutan – Kramat Gantung- Alun-alun Contong – Siola – Tunjungan – Grahadi – Panglima Sudirman – Urip Sumoharjo – Santa Maria – Taman Bungkul – RSAL – Margorejo – UINSA – Siwalankerto – Terimal Purabaya.

Untuk hari Minggu, Suroboyo Bus mulai beroperasi setelah Car Free Day selesai.

Karena belum merasakan naik bus merah, anak-anak tetep nagih naik bus merah. Jadilah pada 1 Januari 2019 kami kembali ke Terminal Purabaya. Teteup naik motor tentunya 😁😁

Rute Suroboyo Bus merah

Rajawali-Purabaya:

Halte Rajawali – Halte Jembatan Merah – Halte Veteran – Halte Tugu Pahlawan – Halte Alun Alun Contong – Halte Siola – Halte Tunjungan – Halte Simpang Dukuh – Halte Gubernur Suryo – Halte Panglima Sudirman – Halte Sono Kembang – Halte Urip Sumoharjo – Halte Pandigiling – Halte Mojopahit – Halte Raya Darmo – Halte Marmoyo – Halte Joyoboyo – Halte RSAL – Halte Margorejo – Halte UINSA – Halte Siwalankerto – Halte Kerto Menanggal – Terminal Purabaya

Rute Purabaya – Rajawali:

Halte Purabaya – Halte Dukuh Menanggal – Halte Siwalankerto – Halte Taman Pelangi – Halte RS Bhayangkara – Halte UBHARA – Halte PUSVETMA – Halte Wonokromo – Halte Joyoboyo – Halte Museum BI – Halte Rumah Sakit Darmo – Halte Pandegiling – Halte Basuki Rahmat – Halte Kaliasin – Halte Embong Malang – Halte Blauran – Halte Pringadi – Halte Pasar Turi – Halte Masjid Kemayoran – Halte Indrapura – Halte Rajawali.

Sebelum memasuki halte berikutnya akan ada pemberitahuan operator bahwasanya akan berhenti di halte yang disebutkan

Jadi ngga perlu khawatir kebablasan. Terkecuali kalo ketiduran ya 😂😂

Ohya, seperti halnya bus pada umumnya, di suroboyo bus pun ada kondektur yang memeriksa tiket. Stiker pada kartu akan dilubangi dan penumpang akan mendapatkan struk tiket dari kondektur.

Struknya jangan sampai hilang ya karena masih bisa dipake selama waktu yang tertera. Jadi misal berangkat dari terminal Purabaya jam 06.53 dan turun di halte Joyoboyo. Maka struk tiket itu bisa digunakan maksimal jam 08.53. Melebihi jam yang tertera akan dikenakan tiket yang baru.

Dari momen naik Suroboyo Bus Kuning dan Merah ini, ada 4 poin yang bisa kami dapatkan, antara lain:

  1. Carilah informasi yang akurat sebelum melakukan suatu hal. Contohnya kami kecelek sewaktu pertama kali ke terminal Purabaya. Tanpa babibu, langsung cuss aja. Padahal pembayaran tiket dengan setor botol plastik bekas bukan dengan uang seperti biasanya.
  2. Pilihlah waktu pagi agar tak terlalu antri.
  3. Usahakan makan sebelum naik bus karena di dalam bus dilarang makan dan minum. Bawalah bekal untuk dimakan setelah naik bus. Setidaknya minum air putih dan snack.
  4. Dan yang paling penting adalah komunikasi dan negosiasi dengan duo boys. Seperti biasa duo boys ini sering banget rebutan berbagai macam hal. Bahkan saat naik motor pun berebut posisi di depan. Maka dari itu, kami negosiasi dulu sebelum berangkat.
  • Siapa yang mau di depan duluan?
  • Trus setelah naik bus mau ke mana?
  • Main ke mana?
  • Mau main berapa kali?

Karena waktu itu anak-anak minta mainan di Taman Bungkul selanjutnya main mobil balap di Royal Plaza.

Duo boys anteng pisan main pasir putih di Taman Bungkul

When you have three boys 🤭

Hidup ini akan terasa indah jika kita mampu mengambil hikmah dari semua yang kita alami.

Surabaya, 3 Januari 2019

Bunda Aiza Kamila

Diterbitkan oleh

aizakamila

Sasa Aiza Kamila Seorang lulusan pendidikan matematika yg 'hanya' menjadi guru bagi anak2nya, 2 putra dan 1 putri. Terbiasa nge kost sejak SMA tak membuatnya kaget saat hrs hidup nomaden setelah menikah. Ibu mungil nan pendiam ini masih terus belajar belajar dan belajar agar bisa jadi guru terbaik bagi buah hatinya. Kesehariannya diisi dengan aktivitas rumahan dengan para krucil yang super duper aktif menggemaskan hihihi. Aktivitas sambilannya berjualan baju muslim anak. Boleh intip-intip di ig @kamilamuslimkids

2 tanggapan untuk “Finally, Suroboyo Bus, Here We Go!”

Tinggalkan komentar